Monday 14 July 2008

seluk beluk USG dari 3D hingga 4D


Seluk beluk USG dari 3 D hingga 4 D
( part 1 )

USG atau Ultrasonografi telah dikenal sejak akhir tahun 50-an, tetapi para dokter di dunia baru menggunakan pada tahun 1961. Sedangkan di indonesia sendiri khususnya dokter kendungan, USG baru digunakan sekitar tahun 80-an. Dalam pelaksanaannya, USG bekerja dengan cara menghantarkan gelombang suara dengan frekuensi diantara 3.5-7.0 Megahertz ke janin atau pembuluh darah dan akan dipantulkan kembali dalam bentuk gambar yang dapat dilihat di monitor.

Bagi wanita hamil, USG bukanlah barang baru melainkan alat bantu diagnostik yang amat berguna untuk memantau keadaan janin di dalam kandungan. Biasanya USG dilakukan saban kali ibu hamil menyambagi dokter atau bidan untuk melakukan pemeriksaan rutin sebagai pemeriksaan penunjang. Sedangkan untuk seorang dokter atau bidan, selain membantu memantau kondisi yang berhubungan dengan kehamilan, USG membantu mendiagnose atau membantu mendeteksi ketidaknormalan.

Namun kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RSIA Tambak, dr. Irvan Adenin, Sp.OG, tidak semua ibu hamil mengetahui dengan pasti apa keuntungan dari pemeriksaan USG tersebut. ”Ibu hamil tidak mengetahui dengan pasti, apa itu USG, bagaimana cara kerjanya, apakah keuntungan bagi ibu dan janin yang dikandungnya, apakah berbahaya dan pemeriksaan apa yang dilakukan dokter terhadap janin dan ibu hamil dengan USG,” tukas dr. Irvan.

Kontroversi tentang USG yang kabarnya dapat mengganggu perkembangan janin pun, hingga kini masih terus bergulir. ”Sampai pada saat ini belum terdapat efek negatif USG pada ibu hamil maupun janin. Tapi satu yang pasti bahwa USG memberikan manfaat besar untuk ibu hamil juga janin yang dikandung,” tandasnya.

Pantau Perkembangan Si Baby Dengan USG

Pada hakekatnya, pemeriksaan USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan berlangsung. Sebagai langkah awal, jangan kaget ketika dokter membubuhkan gel dingin di permukaan perut Bunda. Gel dingin itu berfungsi untuk konduktor gelombang suara. Setelah dioleskan secara merata di atas perut, dokter atau bidan akan menggunakan sebuah alat untuk menghasilkan gelombang suara ke dalam rahim dan secara perlahan digerakkan di atas perut Anda. Sebelum uji USG dilakukan, agar dapat melihat rahim dan bayi Anda dengan lebih baik sebaiknya jangan buang air kecil terlebih duhulu.

Seberapa sering USG dilakukan? Kondisi janin di dalam perut penting dipantau. Maka itulah,dokter Irvan menyarakan kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan dengan USG sekurang-kurangnya dilakukan 3 kali. Periksaan USG dilakukan pada saat:

1. Usia kehamilan 6– 14 minggu

Pada usia ini, USG dilakukan untuk mengetahui usia kehamilan dan mengukur ketebalan dinding belakang leher janin yang dalam istilah medis disebut Nuchal Translucency (NT).

Kehamilan 6 – 12 minggu

Selain mengukur panjang janin mulai dari puncak kepala janin sampai ujung tulang belakang (tulang ekor), dokter juga bisa mengetahui ketepatan usia kehamilan. Pada kehamilan 6 – 12 minggu tingkat kesalahannya tak lebih dari 5 hari. Jauh berbeda ketika pengukuran dilakukan pada usia kehamilan di atas 30 minggu dimana tingkat kesalahan kurang lebih 3 minggu.

Kehamilan 11 – 14 minggu

Mengukur penebalan dinding belakang leher janin (NT). Pengukuran ini berguna untuk meramalkan apakah bayi menderita kelainan bawaan (cacat bawaan). Ketebalan dinding leher janin yang normal harus di bawah 3 mm. Apabila dinding leher janin tebalnya lebih dari 3 mm terutama pada ibu dengan usia lebih dari 35 tahun, kemungkinan terjadi kelainan bawaan pada janin 75 %.

Kelainan bawaan janin yang bisa dideteksi dengan pengukuran ini antara lain:

- kelainan kromosom trisomy 21 atau biasanya disebut Down syndrom/mongolism ( keterbelakangan mental ) insiden 1 : 800

- kelainan kromosom trisomy 18 atau biasanya disebut Edward syndrom (janin dgn usus diluar) insiden 1 : 8000

2. Usia kehamilan 18-24 minggu

Nah, pada usia ini, USG berfungsi untuk menemukan kelainan pada setiap organ janin dan melakukan pemeriksaan aliran darah pada pembuluh darah yang menuju rahim.

Kehamilan 18 – 22 minggu

Jika ibu hamil diduga mempunyai kemungkinan mengalami kecacatan pada janin dan ibu memutuskan untuk meneruskan kehamilannya, maka dokter akan melakukan pemeriksaan Detail Scan, yaitu pemeriksaan yang bertujuan untuk menemukan kelainan pada organ janin, sehingga saat pada bayi lahir dokter sudah mengetahui penyakitnya dan dapat dengan segera melakukan penangan yang lebih cepat dan tepat.

Kelainan bawaan janin yang dapat dideteksi pada usia kehamilan ini antara lain:

-hydrochepalus (kepala janin membesar karena berisi cairan)

-kista arachnoid (kista pada kepala)

-spina bifida (tulang belakang membelah)

-Ventricular septal defect ( jantung bocor)

Kehamilan 21-24 minggu

Pengukuran aliran pembuluh darah rahim (dopler). Pengukuran aliran darah ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan akan terjadi Hipertensi dalam kehamilan (Pre Eklamsi) dan kemungkinan akan terjadi Pertumbuhan Janin Terhambat ( PJT ) pada usia kehamilan yang lebih lanjut.

Dokter mempunyai batasan pengukuran pada pembuluh darah yang menuju rahim, pada pengukuran dengan Resistensi Indeks > 0,58. Nilai kebenaran ( Positive predictive Value : 53 % ) artinya dari 100 ibu hamil yang diperiksa dengan nilai RI > 0,58 , 53 orang diantaranya mengalami hypertensi atau pertumbuhan janin terhambat pada usia kehamilan lebih lanjut

Apabila terdeteksi adanya kemungkinan terjadinya preeklamsi maka dokter akan memberikan obat –obatan yang diharapkan dapat mencegah terjadi preeklamsi atau pertumbuhan janin terhambat.

3. Usia kehamilan 32-34 minggu

Pada usia kehamilan ini perlu dilakukan USG kembali. Tujuannya untuk mengetahui gangguan pertumbuhan janin atau biasanya disebut pertumbuhan janin terhambat. Sebagai tambahan, pada usia kehamilan 24-28 minggu, sebaiknya dilakukan pengukuran panjang leher rahim. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperkirakan apakah akan terjadi persalinan prematur.

Karena, apabila panjang leher rahim kurang dari 3 cm, maka kemungkinan terjadinya persalinan prematur 65 %, sedangkan jika panjang leher rahim kurang atau sama dengan 2 cm hampir seluruhnya akan terjadi persalinan prematur.

Raih 8 Manfaat Sekaligus

Beragam jenis USG tersedia, mulai dari dua dimensi, tiga hingga empat dimensi. Mungkin ibu atau calon ibu belum mengetahui apa saja manfaat dari USG tersebut. Soal, kontroversi sebaiknya kesampingkan terlebih dahulu. Sambil menanti kelahirannya, Bunda juga bisa mengabadikan ’perubahan demi perubahan’ sang jabang bayi dalam bentuk ’foto’. Selain itu, dengan pemeriksaan USG banyak manfaat yang Anda bisa dapat.

· Mengetahui usia kehamilan

· Kehamilan tunggal atau kembar

· Mengetahui kelainan bawaan janin

· Mengetahui gangguan pertumbuhan janin

· Mendeteksi adanya kemungkinan terjadi preeklamsi pada usia kehamilan lebih lanjut

· Mendeteksi adanya kemungkinan terjadi pertumbuhan janin yang terhambat (PJT) pada usia kehamilan lebih lanjut

· Mendeteksi kemungkinan bayi lahir prematur

· Mendeteksi adanya kelainan pada organ reproduksi ibu pada saat kehamilan misalnya adanya kista ovarium dan myoma. By: izoel 9months

No comments: